Jumat, 27 September 2013

Penetapan Tujuan Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para manajer sering membuat kesalahan yang sama. Mereka memulai kegiatan-kegiatan dan membuat keputusan-keputusan tanpa penetapan suatu kerangka tujuan-tujuan terlebih dahulu, dimana hal ini akan mengarahkan pembuatan keputusan dalam organisasi. Tujuan itu sendiri adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai. Seorang manajer personalia mungkin mempunyai tujuan untuk menarik beberapa orang operator mesin bulan depan, atau seorang mekanik pemiliharaan mempunyai tujuan untuk penyelesaikan pekerjaan penyetelan mesin minggu ini. Setiap tujuan kegiatan-kegiatan tersebut dapat juga disebut sasaran atau target. Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Tujuan yang dapat diukur dengan standarnya disebut sasaran atau target. Sehingga tujuan mempunyai pengertian lebih luas dan sasaran mempunyai pengertian lebih khusus.Ada tujuan umum, tujuan khusus maupun tujuan akhir. Tujuan umum sifatnya umum dan menyeluruh dan sifatnya adalah strategis sehingga disebut tujuan strategis (goals).Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan khusus dan tujuan akhir untuk dicapai secara koordinatif oleh satuan-satuan organisasi yang ada dalam mendukung tercapainya tujuan akhir organisasi tersebut. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang di maksud dengan tujuan organisasi? 2. Apa saja fungsi tujuan organisasi? 3. Apa saja tipe-tipe tujuan organisasi? 4. Bagaimana proses penetapan tujuan organisasi? 5. Bagaimana perumusan tujuan? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui tentang tujuan organisasi. 2. Untuk mengetahui fungsi tujuan organisasi 3. Untuk mengetahui tipe-tipe tujuan organisasi. 4. Untuk mengetahui proses penetapan tujuan organisasi. 5. Untuk mengetahui perumusan tujuan. D. Manfaat Penulisan Agar menjadi bahan acuan bagi mahasiswa atau mahasiswi ketika akan menuliskan sebuah karya ilmiah. Dan pembaca mampu mengaplikasikan dalam tulisan karya ilmiah yang benar dan sistematis. Memberi pengetahuan kepada setiap pembaca mengenai Penetapan Tujuan Organisasi. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tujuan Organisasi Tujuan adalah suatu hasil akhir , titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan – kegiatan organisasi. Tujuan adalah suatu hasil akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Pendapat para ahli, Etzioni , “ Modern Organization “.“ Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan“ dan sebagai ” pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya”. Unsur penting tujuan adalah : a. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana, b. Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan. Tujuan dapat berupa tujuan umum atau khusus , tujuan akhir atau tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan. B. Fungsi Tujuan Organisasi Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut: 1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak dilakukan. 2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya. 3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi). 4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota. 5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan. C. Tipe – Tipe Tujuan Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepentingan” , yaitu: 1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. 2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jasa bisnis. 3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan yang diambil. 4. Tujuan Produk (Product Goals) atau Tujuan Karakteristik Produk,berbagai karakteristik barang- barang atau jasa-jasa produksi. 5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain. D. Proses Penetapan Tujuan Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah : 1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya. 2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau langganan. 3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing. 4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik. 5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi. 6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi. E. Bidang – Bidang Tujuan Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan : 1. Posisi Pasar. 2. Produkivitas atau Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi. 3. Sumber Daya Fisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku. 4. Profitabilitas. 5. Inovasi. 6. Prestasi dan Sikap Karyawan. 7. Prestasi dan Pengembangan Manajer. 8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk memenuhi permintaan “trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan atau campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi. F. Perumusan Tujuan Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak atau himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi. Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagao berikut : 1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan. 2. Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah. 3. Tujuan harus realistis, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal. 4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi 5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana. 6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum. 7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan. G. Managemen By Objective (MBO) oleh Peter Drucker Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi. Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan. MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu : 1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer. 2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi. 3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif. 4. Didorong adanya peserta dari bawahan. Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah :Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan. Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur. Kebaikan dan Kelemahan MBO Kebaikan-kebaikan program MBO : 1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. 2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan sasaran. 3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan. 4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu Kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori : 1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja. 2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses: a. Gaya dan dukungan manajemen. b. Penyesuaian dan perubagan MBO. c. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi. d. Deskripsi jabatan. e. Penetapan dan pengorganisasian tujuan.Pengawasan metoda pencapaian tujuan. f. Konflik anatara kreativitas dan MBO. BAB III KESIMPULAN Tujuan Organisasi merupakan pernyataan tentang keadaaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan – kegiatan organisasi. Kelompok kami menyimpulkan dalam isi makalah ini bahwa tujuan sangat penting di dalam perusahaan atau organisasi apapun, karena dengan adanya tujuan, organisasi tersebut mempunyai tolak ukur atas apa saja yang ingin di capai atau di targetkan sesuai dengan tujuan itu sendiri. Organisasi tidak bisa berdiri tanpa adanya tujuan adapun sebaliknya tujuan juga tidak ada kalau tidak adanya organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar