Rabu, 02 Oktober 2013

Pengertian Geografi menurut beberapa para ahli

JURUSAN PENDIDIKAN IPS Nama : Soraya Dwi Kartika Mata Kuliah : Pengantar Geografi Semester / Kelas : 1 IPS B 1. Pengertian geografi menurut para ahli : a. Erastothenes (270-194 SM) Geografi adalah penulisan tentang bumi. Batasan tersebut masih sangat kabur artinya, karena penulisan atau pencitraan yang di maksudkan terutama berkaitan dengan apa yang dilihat di luar horizon (permukaan bumi) semata. b. Frank Debenham “Geography is the philosophy of place”. Pada pendapat ini, pengertian geografi lebih mendalam lagi maknanya karena telah di hubungkan dengan tanggapan manusia terhadap cara memandang lingkungan tempat tinggalnya dan diberi arti filosofi yang memerlukan tanggapan tersendiri. c. Karl Ritter Geografi adalah studi tentang daerah yang berbeda-beda di atas permukaan bumi dalam keragamannya. Lebih jelas lagi yang menjadi objek dan tujuan geografi yang diferensiasi areal dalam keragamannya. d. De Jong Geografi adalah ilmu yang berbeda-beda dalam hubungan keruangan (korologi) dan telah mengelompokkan fenomenasebagai objek geografi, yaitu gejala permukaan bumi yang berbeda (areal differentiation). e. Ferdinand Von Richthofen Geografi adalah lukisan gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letak dan menjelaskan terjadinya hubungan timbale balik gejala dan sifat tersebut. Batasan ini sudah lebih memperjelas objek maupun prinsip geografi. f. John Hanrath Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis pada ruang bumi, sebab dan akibat persebaran tersebut dan gejalanya menurut ukuran nilai motif dimana hasilnya dapat dibandingkan. Walau batasan ini telah di berikan motif ekonomis tetapi prinsip-prinsip geografi telah dikemukakan secara lebih lengkap. Selain prinsip persebaran, interelasi dan interdependensi diperlukan hubungan fungsionil dengan pendekatan secara historis dan komparatif. g. R Hartshorne Pada bukunya yang berjudul “Perspectives on the Nature of Geography”, Hartshorne mengungkapkan “Geography is a study of dwelling place of man” (1959). Definisi ini sudah lebih mengarahkan pandangannya pada tempat tinggal manusia, jadi sudah mengandung prinsip relasi antara manusia dengan tempat tinggalnnya. Pada buku yang sama ia juga mengemukakan bahwa “Geography is conscerned to provide an accurate, orderly, and ratinal description of the variable character of the earth surface” (geografi berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan dan rasional tentang sifat variable permukaan bumi). h. James E Preston Georgafi adalah ilmu yang berhubungan dengan interelasi manusia dan lingkungannya. Pada batasan ini telah dipusatkan pada lingkungan manusia yang lebih ditekankan pada terjadinya interelasi. i. Elsworth Huntington Geografi adalah studi tentang alam dan persebarannya serta relasi antara lingkungan alam dengan kualitas atau aktifitas manusia. Bahasa ini lebih menekankan geografi sebagai ilmu tentang ruang (korologi) yang merupakan hasil berbagai factor alam dan sosial serta relasi antara factor-faktor tersebut. j. M. Yeates “Geography….. a scince concerned with the rational development, and location of various characteristics on the surface of the earth”. (Geografi ….. suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat (yang beraneka ragam) di permukaan bumi). Pengertian ini sudah memfokuskan geografi sebagai ilmu yang berkaitan dengan lokasi di permukaan bumi. 2. Pembabakan dalam Geografi beserta tokoh-tokohnya. Bangsa yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikiran utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Erathosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai. Contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi. Pada jaman pertengahan bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama jaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhadus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar. Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di Universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. 3. Geografi dikatakan sebagai ilmu penghubung antara ilmu alam dan ilmu sosial karena Geografi merupakan suatu ilmu yang membahas mengenai fenomena yang terjadi di seluruh bagian bumi. Kemudian geografi juga mempelajari tentang lingkungan sama halnya dengan ilmu alam. Di dalam sebuah lingkungan terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah udara, air,tanah dan batuan, dan yang terakhir adalah makhluk hidup. Maka oleh karena itu, Geografi dikatakan sebagai ilmu penghubung antara ilmu alam dan ilmu sosial karena geografi juga mempelajari kajian tentang ilmu alam. 4. Perbedaan teori Fisis Determinis dan Possibilis, beserta tokoh-tokoh di belakang kedua teori tersebut : Pada awal abad ke-18, perkembangan geografi di warnai oleh Aliran Fisis Determinis. Aliran ini mempercayai bahwa alam sangat menentukan kehidupan manusia. Tokoh dari aliran, ini antara lain Karl Ritther, Friederich Ratzel, dan Elsworth Huntington. Karl Ritther mengemukakan bahwa geografi merupakan suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pada tahun 1800-an, muncul seorang ahli geografi Prancis terkenal, Paul Vidal de la Blache yang membawa Aliran Possibilis. Aliran ini beranggapan bahwa manusia memiliki peluang untuk menentukan pola kehidupannya. Konsep ini dikenal dengan konsep Genre De Vie. Artinya, tipe proses produksi dipilih oleh manusia dari berbagai kemungkinan yang disediakan oleh alam. Berbeda dengan Aliran Fisis Determinis, aliran ini lebih menekankan pada faktor manusia dalam mengelola alam. 5. Peta merupakan elemen penting dalam Studi Geografi, kenapa? Karena melalui peta, kita dapat memperluas pandangan tentang bumi melalui bidang yang lebih sempit sehingga tercakup oleh pancaindra. Berbagai ketampakan alam dapat kita analisis atau identifikasi melalui peta. Penggambaran peta dapat menyajikan data tentang relief permukaan bumi, baik daratan maupun lautan. 6. Hakekat, Prinsip dan Konsep Geografi. Hakekat Geografi merupakan tentang fenomena dan masalah kehidupan manusia. Studi itu di susun berdasarkan hasil observasi berbagai fenomena di lapangan. Hasil observasi di lapangan akan membentuk pola abstrak dari fenomena yang diamati. Pola abstrak itulah yang disebut konsep geografi. Oleh karena itu, tanpa kerja lapangan tidak akan menghasilkan konsep tentang hakikat fenomena dan masalah kehidupan yang sebenarnya. Guna mengahsilkan konsep fenomena geografi diperlukan analisis fenomena manusia, fenomena alam, serta persebaran dan interaksinya dalam ruangan. Adapun untuk menunjukkan dan menjelaskan fenomena tersebut dipermukaan bumi diawali dengan mengajukan emam pertanyaan pokok. Yaitu what, where, why, who dan how. Prinsip Geografi Suatu fenomena yang terjadi dapat dipahami dan dijelaskan keterkaitannya dengan fenomena lain. Dalam ilmu geografi terdapat empat prinsipyang digunakan. Prinsip-prinsip tesebut dapat membedakan ilmu geografi dengan ilmu-ilmu lainnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: a. Prinsip Persebaran Fenomena geosfer, baik alam maupun manusia, tersebar di permukaan bumi. Persebaran fenomena ini tidak merata dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan mengkaji dan menggambarkan persebaran berbagai fenomena geosfer, kita dapat mengungkapkan hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Selanjutnya, kita juga dapat meramalkan kemungkinan apa yang akan terjadi kemudian. b. Prinsip Timbal Balik Fenomena geosfer dalam suatu ruang mempunyai hubungan satu sama lain. Setelah melihat persebaran fenomena geosfer dalam ruang, selanjutnya dapat kita ungkap hubungannya satu sama lain. Melalui prinsip timbal balik, dapat di ungkapkan hubungan faktor alam dengan factor manusia atau sebaliknya. Dari hubungan tersebut, akan tergambar karakteristik gejala alam di wilayah itu. c. Prinsip Korologi Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif dengan memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan cirri dari geografi modern. Pada prinsip korologi, fenomena ditinjau dari persebaran dan hubungan timbal balik di dalam ruang. d. Prinsip Penggambaran (deskripsi) Prinsip ini menjelaskan fenomena geosfer sebagai sebab akibat dari interaksi fenomena yang ada didalamnya. Prinsip ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena atau masalah yang terjadi. Penggambaran dilakukan bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan menggunakan peta, diagram, grafik, dan tabel. Konsep Geografi Konsep geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Penjabaran konsep geografi selalu berkaitan dengan penyebaran, relasi, fungsi, bentuk, dan proses yang terjadi. Konsep geografi terdiri atas : a. Konsep Lokasi Konsep lokasi terdiri atas dua macam, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Sedangkan lokasi relatif adalah lokasi sutu tempat yang dilihat dari wilayah lain. b. Konsep Jarak Konsep jarak menunjukkan jarak antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya dan memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. c. Konsep Keterjangkauan Konsep keterjangkauan tidak hanya dipengaruhi oleh jarak, tetapi juga dipengaruhi oleh medan. d. Konsep Pola Konsep pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. e. Konsep Morfologi Konsep morfologi terkait dengan pembentukan morfologi muka bumi. f. Konsep Aglomerasi Konsep aglomerasi menjelaskan adanya suatu fenomena yang cenderung mengelompok. g. Konsep Nilai Kegunaan Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah memiliki nilai kegunaan berbeda yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah. h. Konsep Interaksi atau Interdependensi Konsep Interaksi atau Interdependensi menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain. Suatu daerah berinteraksi dengan daerah lain guna memenuhi kebutuhan penduduknya karena tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dari daerahnya sendiri. i. Konsep Diferensiasi Areal Konsep Diferensiasi Areal menunjukkan bahwa suatu tempat memiliki perbedaan dengan tempat yang lain atau suatu daerah memiliki kekhasan. Perbedaan dapat terjadi misalnya bentang alam, penduduk, perekonomian, dan perkembangn wilayah. j. Konsep Keterkaitan Keruangan Konsep Keterkaitan Keruangan menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah, baik keterkaitan unsure alam maupun sosial. Perbedaan potensi wilayah mendorong terjadinya interaksi antarwilayah berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya. 7. Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Mengapa sering terjadi banjir? Banjir terjadi karena adanya ketidaksadaran manusia terhadap lingkungan dan alam. Mereka seringkali tidak sadar dengan perilaku mereka, contoh saja dari hal yang kecil, mereka seringkali membuang sampah tidak pada tempatnya. Ada yang membuang ke selokan, bahkan sungai. Padahal mereka sebenarnya tau bahwa membuang sampah di selokan ataupun sungai akan menimbulkan penyumbatan air, karena aliran air akan melalui jalan tersebut tidak dapat mengalir dengan maksimal. Penanggulangannya dengan mempergunakan : Hakekat geografi dengan cara terjun langsung ke tempat bencana banjir, menyelidiki mengapa terjadi banjir, mengevakuasi korban bencana tersebut. Prinsip timbal balik geografi dengan cara kita mengetahui faktor penyebab terjadinya bencana banjir tersebut . Apakah ada hubungannya faktor alam dengan faktor manusia. Konsep keterjangkauan geografi dengan cara memperbaiki tempat-tempat yang menyebabkan banjir, karena tidak hanya dipengaruhi oleh jarak, tetapi juga dipengaruhi oleh medan. Jadi, belum tentu lokasi yang dekat sungai akan terkena banjir apabila medan atau tempat tersebut tidak memungkinkan untuk terkena banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar